Jumat, 29 Mei 2009

Sarapan Sehat, Bekal Energi Sepanjang Hari

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis
MEMULAI hari dengan sarapan pagi adalah kebiasaan positif. Menu sarapan yang tepat tak hanya membuat tubuh lebih berenergi, juga membantu menjaga berat badan tetap terkendali.

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa sarapan pagi adalah jadwal makan terpenting dalam sehari. Selepas tidur panjang semalaman, tubuh dan otak pastilah membutuhkan asupan makanan untuk membangkitkan kembali energi pada pagi hari.
Makanan yang Anda santap saat sarapan akan membekali Anda dengan energi yang dibutuhkan, serta kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Ahli gizi dan kuliner, Tuti Soenardi, mengungkapkan, jika manusia diibaratkan mobil, sarapan adalah "bensin pertama" yang membuat mobil bisa berjalan, bahkan melaju kencang. Sebaliknya, jika kekurangan "bensin" atau bahkan kosong sama sekali, mobil pun berjalan tersendat dan pada akhirnya akan mogok.

Agak sulit dipercaya, tetapi manfaat mengisi piring dengan menu sarapan memang nyata. Di samping membantu Anda makan lebih sedikit pada jadwal makan berikutnya, sarapan yang banyak juga membantu menurunkan berat badan, asalkan Anda cerdas mengelolanya.

Umpamakan saja orang obesitas yang berdiet dengan menyantap sarapan 600 kalori kaya protein dan karbohidrat, misalnya telur dadar, irisan daging kalkun, roti gandum dan pisang. Dengan porsi tersebut, potensi penurunan berat badan orang yang bersangkutan lebih besar ketimbang rekannya yang hanya menyantap setengah porsi tersebut.

Mengapa demikian? Para ahli berspekulasi bahwa mengonsumsi menu seimbang dalam jumlah banyak pada pagi hari membantu mengurangi keinginan menyantap karbohidrat pada jadwal makan berikutnya. Terlebih jika yang bersangkutan memang tengah menjalankan program pengurangan konsumsi karbohidrat dan kalori dengan tujuan menurunkan berat badan.

"Kalau tidak dibiasakan sarapan, jumlah asupan kalori dalam sehari cenderung dipadatkan sekaligus saat makan siang dan malam. Akibatnya, porsi makan menjadi besar," ujar Tuti Soenardi.

Sementara itu, ahli epidemiologi dari Universitas Minnesota, Mark A Pereira. Menurut dia, sarapan sehat adalah fondasi awal yang baik bagi jadwal makan berikutnya. Artinya, orang yang mengonsumsi menu sarapan sehat cenderung memilih menu sehat juga saat makan siang dan malam. "Hal ini pula yang mungkin membuat orang tersebut tidak tergoda makan makanan cepat saji atau jajan di penjaja makanan keliling," sebutnya.

Pernyataan bahwa sarapan membuat bobot lebih ideal tentu bukan tanpa bukti. Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional Amerika terhadap orang dewasa, didapati bahwa orang yang menyantap makanan rendah kalori dalam menu sarapan mereka cenderung memiliki kualitas diet yang lebih baik. Di samping itu, pria yang mengonsumsi sarapan sehat secara umum memiliki badan lebih ideal. Pada wanita, mereka yang terbiasa sarapan juga cenderung memiliki berat badan lebih rendah ketimbang rekannya yang mengabaikan acara santap pagi.

Hal yang menarik dari studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition tersebut adalah bahwasanya orang yang menyantap menu sarapan yang rendah "kepadatan energi" cenderung akan memilih makanan berkualitas baik (yang rendah kepadatan energi juga) pada jadwal makan berikutnya. "Hal inilah yang mungkin membantu mengendalikan berat badan yang lebih baik," kata Dr James Rippe, ahli kardiologi yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Adapun yang dimaksud kepadatan energi adalah jumlah kalori yang terkandung dalam makanan. Sebagai contoh, buah, sayuran dan biji-bijian tinggi serat memiliki kepadatan energi rendah, sementara pastry dan donat mengandung kalori alias kepadatan energi tinggi. "Temuan ini menggarisbawahi pentingnya memilih sarapan rendah kalori atau kepadatan energi," kata Rippe yang juga mengelola Rippe Lifestyle Institute di Shrewsbury, Massachusetts.

Penelitian yang disebut-sebut Rippe didasarkan pada hasil survei terhadap lebih dari 12.000 orang Amerika dewasa yang berpartisipasi dalam tiga survei kesehatan selama kurun waktu 1999-2004. Secara umum, orang yang mengonsumsi menu sarapan rendah kalori cenderung akan memilih makanan berkalori lebih rendah selama sisa waktu makannya hari itu. Secara grup spesifik, mereka juga dilaporkan memiliki kualitas diet lebih tinggi, yakni mengonsumsi menu lebih bervariasi dan mengandung lebih banyak vitamin dan mineral.

Pada pria, mereka yang mengonsumsi sarapan rendah kalori cenderung memiliki berat badan lebih rendah, meskipun faktor olahraga dan pendapatan turut memengaruhi. Sementara wanita, apa pun jenis sarapannya, mereka tetap berisiko lebih rendah mengalami obesitas jika membiasakan sarapan pagi. Adapun kunci utamanya adalah sarapan berkualitas tinggi, bukannya ngemil kue atau donat.

Studi lainnya yang dilakukan terhadap ribuan remaja usia belasan di Minneapolis juga mengungkap, makin sering remaja menyantap menu sarapannya, makin rendah pula potensi mereka untuk kelebihan berat badan. Kesimpulan penelitian yang berlangsung selama lima tahun tersebut dimuat dalam jurnal Pediatrics edisi Maret 2008.

Nah, untuk membentuk pola dan jenis sarapan yang baik, tentunya perlu dibiasakan sejak kecil. Untuk itu, para orang tua yang memiliki anak kecil hendaknya membiasakan anaknya (yang masih bayi sekalipun) untuk ikut duduk bersama mengelilingi meja makan saat waktu sarapan tiba.Dengan demikian, anak pun mampu berdisiplin dengan jadwal makan. "Dukungan seluruh anggota keluarga diperlukan untuk membentuk kebiasaan sarapan yang baik," tutur Pareira.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

LNG-IUS, Kontrasepsi dalam Rahim plus Hormon

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis
SELAIN mengurangi perdarahan saat haid, LNG-IUS juga mengeluarkan hormon secara berkala dan dapat dipakai hingga lima tahun.

Merencanakan kehamilan merupakan bagian penting dalam membentuk keluarga bahagia dan sejahtera. Salah satu solusinya adalah melalui pemakaian alat kontrasepsi yang dianggap sebagai upaya jitu menekan ledakan populasi penduduk.

Dari masa ke masa, alat kontrasepsi terus berkembang. Di samping fungsi utama sebagai pencegah kehamilan, alat kontrasepsi masa kini kian disempurnakan dengan menambahkan manfaat nonkontrasepsi yang ditujukan bagi kenyamanan penggunanya.

Salah satu alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang mengalami perkembangan cukup signifikan adalah IUD atau dikenal dengan spiral. IUD ditanamkan di dalam rahim dan bekerja menghambat pembuahan melalui sistem mekanik.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof Dr M Anwar MMed Sc SpOG(K) mengungkapkan, IUD yang baik harus memenuhi beberapa kriteria. Antara lain mampu mencegah kehamilan, tidak mudah lepas, mudah diangkat dari rahim, mudah dikontrol, murah, dan memiliki efek samping minimal.

Pada 1970, IUD mengalami perkembangan dengan munculnya IUDs. Kendati sama-sama dipasang di dalam rahim, alat kontrasepsi yang disebut progestasert ini mengandung hormon progesteron sehingga dikategorikan alat kontrasepsi hormonal. Setiap hari, progestasert memancarkan 65 mikrogram hormon, dan akan habis dalam jangka setahun. Tidak seperti IUD biasa, IUDs terbukti dapat mengurangi perdarahan saat haid. Hanya, keduanya memiliki kelemahan yang sama, yaitu harus diganti setiap tahun.

Upaya menemukan formula kontrasepsi hormonal yang lebih nyaman terus berlanjut dan memunculkan terobosan baru yang disebut LNG-IUS (Levonorgestrel- Intra Uterine System). IUS merupakan salah satu jenis kontrasepsi hormonal yang dilepaskan di dalam rahim. Hormon yang terdapat dalam IUS merupakan turunan (derivate) dari hormon progestogen, yaitu levonorgestrel (LNG).

Dengan menggunakan IUS, hormon langsung didistribusikan di dalam rahim. Dengan demikian, pengguna tak perlu khawatir sistem hormon tubuhnya terganggu karena LNG bekerja pada tataran lokal (area rahim), bukan sistemik tubuh.

"Efek kontrasepsi LNG-IUS berdasarkan efek lokal dari LNG di rongga rahim, melalui tiga aksi, yaitu mencegah penebalan dinding rahim sehingga tidak optimal sebagai tempat menempelnya hasil pembuahan, mengentalkan lendir leher rahim untuk menghalangi penetrasi sperma, serta menginaktivasi sperma," papar Anwar dalam diskusi media tentang LNG-IUS yang diselenggarakan Bayer Schering Pharma di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, belum lama ini.

Secara fisiologis, IUS berupa rangka plastik berbentuk T dengan ukuran 3,2x3,2 sentimeter, yang dikelilingi silinder pelepas hormon. Batang plastik berselubung membran silikon inilah yang melepaskan LNG secara perlahan, yakni 20 mikrogram per hari. LNG-IUS ini dapat dipakai hingga 5 tahun, tetapi dapat dilepas kapan pun jika pemakainya berniat hamil lagi.

"Efektivitas LNG-IUS dalam mencegah kehamilan hampir sama dengan sterilisasi wanita," sebut Anwar. Dokter yang menjabat Ketua Komisi Etis di RS Dr Sardjito Yogyakarta ini mengungkapkan, secara empiris LNG-IUS juga terbukti mampu menekan gejala perdarahan dan mengurangi risiko infeksi radang panggul.

Dengan perdarahan haid yang minimal, pemakai LNG-IUS dapat terlindungi dari kondisi anemia yang disebabkan darah haid berlebih atau dikenal dengan menorrhagia. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan pada wanita di Eropa dan China. Diketahui bahwa LNG-IUS dapat menurunkan kejadian menorrhagia hingga 87 persen (setelah pemakaian 3 bulan), dan 95 persen (setelah pemakaian 6 bulan).

"Waktu masih memakai IUD, saya biasa haid banyak dan sampai 8 hari. Setelah berganti IUS, haid saya lebih sedikit dan singkat, cuma 3 hari," kata Ellys Napitupulu, seorang pengguna IUS sejak 2006. Menorrhagia mengacu pada kasus pendarahan pada saat haid yang lebih banyak (lebih dari 80 mililiter) atau berlangsung lebih lama dibanding haid normal (lebih dari 7 hari).
Faktanya, kondisi ini dialami 10-15 persen wanita, yang mana mayoritas diakibatkan kondisi perdarahan disfungsional pada rahim.

Andrew M Kaunitz MD dari Divisi Kebidanan dan Kandungan Sekolah Kedokteran Universitas Florida- Jacksonville, membenarkan bahwa menorrhagia merupakan masalah ginekologi paling umum yang terkadang memerlukan tindakan bedah untuk mengatasinya. Hal ini menjadi keresahan tersendiri karena dikhawatirkan dapat mengganggu kesuburan, belum lagi biaya operasi yang cukup mahal.

"LNG-IUS dapat dipasang dalam waktu yang cukup singkat, yaitu sekitar 3 menit. Jadi, bagi wanita dengan masalah haid berlebih yang tidak menginginkan tindakan operasi, LNG-IUS merupakan alternatif terapi yang layak dicoba," kata Maria Isabel Rodriguez MD, seorang penggiat Keluarga Berencana (KB) dari Universitas Kalifornia, San Francisco. Adapun efek terapi lainnya dari LNG-IUS adalah meringankan keluhan dismenorea atau nyeri haid. Hal ini dimungkinkan karena LNG-IUS berperan mengurangi aliran darah pada dinding rahim.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Buah dan Sayur Penangkal Stres

Foto: Corbis
STRES sepertinya sudah menjadi teman akrab kaum metropolitan yang selalu dililit kesibukan. Banyak cara untuk menekan stres. Tak harus rekreasi, menonton, atau memanjakan diri di salon untuk meredakan tekanan yang Anda derita.

Ternyata makan bisa menjadi jalan keluarnya. Tapi tidak sembarang makan, beberapa jenis buah dan sayur layak Anda pilih. Dijamin stres berkurang dan mood akan normal kembali. Berikut buat dan sayur penangkal stres:

Alpukat

Ternyata buah yang memiliki rasa legit ini memiliki kadar lemak tak jenuh dan potasium yang bisa menurunkan tekanan darah. Penelitian dari The National Hearth, Lung, and Blood Institute, mengatakan bahwa konsumsi potasium yang cukup bisa menurunkan tekanan darah.

Jeruk

Kandungan vitamin C yang ada dalam buah jeruk mampu mengurangi stres dan membuat perasaan nyaman. Vitamin C mampu mengembalikan tekanan darah dan kortisol ke level normal setelah situasi yang menegangkan. Tak hanya itu, vitamin C juga bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bayam

Saat stres, kondisi fisik Anda juga turut menurun. Anda mungkin akan mengalami sakit kepala dan lelah. Ini pertanda tubuh kekurangan magnesium. Semangkuk sayur bayam plus wortel hangat akan mencukupi kebutuhan magnesium. Tubuh Anda pun akan kembali bugar dan sehat.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Waspadai Komplikasi pada Kehamilan Kembar

KETIKA kabar kehamilan datang, tentunya Moms akan merasa bahagia bercampur haru. Namun saat mengetahui bahwa bayi dalam kandungan Moms ada dua, tiga bahkan empat (kembar), perasaan senang itu bercampur was-was. Berbagai hal komplikasi tentang kehamilan kembar mungkin saja terbayang di benak Moms.

Yuk Moms, bekali diri dengan pengetahuan komplikasi yang bisa terjadi pada kehamilan kembar. Dengan begitu, Moms bisa menjadi lebih waspada. Berikut ini ulasan menarik dr Febriansyah Darus SpOG, dari Global Awal Bros Hospital, Jakarta.

Perut Terasa Besar dan Tertekan

Ternyata komplikasi pada kehamilan kembar dibagi menjadi tiga bagian, yakni komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.

Komplikasi pada saat kehamilan yang sering terjadi antara lain adalah eneg atau rasa tidak enak di bagian perut, perut terasa besar (karena ada lebih dari satu bayi), rasa tertekan, berat dan sesak nafas.

Komplikasi lain yang juga paling sering dialami adalah hyperplacentosis yaitu plasenta lebih besar maka biasanya terjadi peningkatan tekanan darah disertai dengan protein urine atau yang biasa dikenal dengan keracunan kehamilan (Preeclampsia-eclampsia). Selain komplikasi-komplikasi tersebut banyak juga Moms yang merasakan sulit berjalan karena perut besar.

Berbagai Keluhan pada Trimester Tiga

Tapi, tidak semua ibu hamil yang mengandung bayi kembar akan merasakan komplikasi yang sama antara ibu yang satu dengan yang lain. Itu semua tergantung pada masing-masing individu. Jika si ibu secara psikis rewel, tentunya keluhannya akan terasa sekali.

Umumnya, berbagai komplikasi tersebut sering terjadi saat ibu hamil telah memasuki trimester ketiga. Sebelum trimester ketiga semua keluhan tersebut belum terasa karena pertumbuhan berat bayi belum terlalu besar.

Hingga memasuki usia kehamilan 30 minggu, pertumbuhan bayi kembar yang normal hampir sama seperti bayi tunggal. Setelah itu, berat badan ibu hamil akan ikut meningkat sehingga berbagai keluhan pun bisa datang menghampiri.

Bisa Menghalangi Jalan Lahir

Pada tahap awal kehamilan kontraksi pada Moms bisa saja berkurang (inertia uteri), apa pasal? Karena Moms telah mengalami otot rahim yang kencang (overdistention) selama hamil. Ini karena uterus atau rahim terlalu tegang sehingga menyebabkan kontraksi hilang karena kelelahan.

Dalam proses persalinannya terkadang Moms juga dapat mengalami bayi kembar yang posisinya Interlocking (bayi satu dengan yang lainnya kait-mengait) yang khususnya terjadi jika Moms hamil kembar dengan satu kantong ketuban, sedangkan dengan dua kantong ketuban jarang terjadi.

Hal lain yang bisa juga terjadi adalah Impection atau kepala kedua bayi telah berada di jalan lahir sehingga menghalangi lahir.

Waspada Perdarahan Pascapersalinan

Pada tahap pascapersalinan bisa terjadi perdarahan yang lebih banyak lho Moms. Perdarahan ini terjadi akibat rahim yang terlampau tegang (overdistention) sehingga terkadang kontraksi setelah bayi lahir (atonia uteri) akan berkurang atau rahim tidak berkontraksi yang secara otomatis menyebabkan perdarahannya lebih banyak.

Sering juga terjadi, saat masa nifas Moms mengalami cairan sekret yang lebih banyak akibat rahimnya tidak berkontraksi dengan baik sehingga terjadi Subinvolusi (pengecilan pembuluh darah yang lambat akibatnya cairan sekret lebih banyak).

Olahraga Ringan dan Cukup Istirahat

Moms jangan tegang dulu ya, dengan berbagai komplikasi yang bisa terjadi. Moms bisa meminimalisasi berbagai komplikasi di atas. Selama kehamilan Moms dianjurkan untuk tidur dengan posisi setengah duduk atau kepala posisi lebih tinggi dari badan untuk mengurangi rasa perut penuh. Ini berguna agar aliran darah tetap berjalan dan rahim tidak terlalu menekan rongga dada.

Selain itu, lakukan olahraga ringan agar otot-otot Moms tidak terlalu tegang. Karena otot Moms yang banyak bekerja adalah otot-otot bagian tulang belakang, paha, panggul dan betis. Jika Moms kurang olahraga saat hamil bisa mengalami sakit, kram, keras atau terasa kencang.

Untuk meminimalisir anemia saat hamil Moms sangat dianjurkan untuk mengonsumsi susu, vitamin, makanan yang kaya akan zat besi. Makanlah dengan komposisi makanan sehat dan lengkap serta jangan lupa cukup istirahat dan kurangi garam untuk menghindari Hipertensi. Jangan lupa, persiapan mental dan psikis selama Moms mengalami kehamilan kembar juga merupakan Hal yang tak kalah pentingnya untuk dilakukan.
(Mom& Kiddie//tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Waspada Virus H1N1, Perkuat Daya Tahan Tubuh

thenewspointer.blogdns.com
MANUSIA sehat punya kekebalan tubuh untuk mengenyahkan virus flu yang masuk ke dalam tubuh. Pada kasus flu babi, kekhawatirannya adalah terjadinya mutasi antara virus H1N1, flu burung, dan flu manusia.

Manusia sudah sejak lama "bersahabat" dengan influenza atau disingkat flu. Virus memang banyak tipenya, dan virus influenza yang terdiri atas influenza A, B, dan C dapat berubah setiap tahun. Kendati virus tersebut dapat membuat kita sakit, sesungguhnya sistem kekebalan tubuh akan berupaya maksimal menangkalnya sehingga flu jarang berdampak kematian bagi orang sehat.

Akan tetapi, adakalanya virus dapat mengubah struktur genetiknya sedemikian rupa (bisa disebabkan faktor lingkungan yang memicu mutasi genetik) sehingga tubuh tak lagi mampu melindungi diri. Hal ini biasanya terjadi manakala virus flu pada hewan (semisal flu burung) mengalami mutasi genetik dengan virus lainnya (prosesnya disebut reassortment), lalu berpindah ke manusia.

Hal inilah yang saat ini masih menjadi kekhawatiran para ilmuwan medis di seluruh dunia. Kendati Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika mengungkapkan bahwa kasus flu babi saat ini mulai mereda, mereka mengkhawatirkan virus akan bermutasi menjadi virus baru yang lebih berbahaya.

Secara keseluruhan, saat ini terdapat sekitar 6.000 kasus flu babi yang telah dikonfirmasikan melalui tes laboratorium, dengan 63 kematian di seluruh dunia. Di Meksiko sendiri terdapat 2.282 konfirmasi, dengan 58 kematian. Rata-rata penderita berumur 18 tahun atau kurang. Di Meksiko, flu babi menyebabkan sejumlah penyakit pernapasan pada sejumlah pasien dan membunuh remaja dan orang dewasa yang sebenarnya secara normal dapat melawan flu.

Hingga kini, seberapa pelik virus flu babi (H1N1) masih mengundang pertanyaan, yang mana jawabannya dapat berubah setiap waktu. Ini karena virus flu memang mudah berubah. Sebagai contoh, pandemi flu spanyol tahun 1918 diawali dengan merebaknya infeksi flu ringan pada musim semi. Namun nyatanya, beberapa bulan kemudian berubah menjadi tipe virus yang lebih mematikan. Hal yang sama juga bisa terulang pada kasus flu babi kali ini.

"Virus flu babi sangat memungkinkan untuk berkembang. Jika hal ini terjadi, jelas akan membahayakan bagi umat manusia," tandas pimpinan komisi penanggulangan flu dari WHO, Keiji Fukuda.

Flu burung yang sejatinya merupakan tipe flu pada unggas, sekitar 60 persen korbannya adalah manusia. Namun, flu burung ini tidak mudah menyebar dari manusia ke manusia. Adapun flu babi dapat menyebar lewat bersin atau jabat tangan. Lantas, apa yang terjadi manakala keduanya berpadu?

Inilah bom waktu yang ditakutkan penduduk dunia. Manakala dua virus flu bertemu, tentunya akan lebih membahayakan dan dapat dengan mudah menyebar ke berbagai negara. Para ilmuwan tak seberapa yakin akan kemungkinan terjadinya hal ini. Namun, ketakutan munculnya tipe (strain) virus ganas perpaduan flu babi, flu burung, dan flu manusia tetap mengundang kecemasan.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah manakala virus H1N1 ini masuk ke wilayah episentrum H5N1 (flu burung) di Indonesia, Mesir dan China. Inilah petaka yang sesungguhnya," kata ahli virologi dari St Jude's Children's Research Hospital di Memphis, Dr Robert Webster.

Ia mengemukakan, virus H1N1 ini saat ini belum secara ekstrem berubah. "Ia masih ?bayi' dan sedang bertumbuh. Yang kita lakukan sekarang adalah mengawasi karena virus ini ada kemungkinan melemah dan lenyap, atau sebaliknya malah mengganas," sebut Webster.

Apa yang dikemukakan Webster mengacu pada kondisi pandemi flu, yaitu suatu keadaan di mana virus telah bermutasi dan manusia sama sekali tidak punya kekebalan terhadap virus flu tersebut. Selain itu, virus mudah menyebar antarmanusia. WHO mengungkapkan, sekitar 2 miliar orang dapat terjangkit flu babi jika wabah ini berubah menjadi pandemi.

Namun, Keiji Fukuda mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan. Sejauh ini WHO juga tidak melihat adanya bukti penularan dari manusia ke manusia di luar kasus di Amerika Utara.

Sementara itu, Malik Peiris, seorang ahli infeksi dari Universitas Hong Kong, mengungkapkan kekhawatiran yang sama, yakni berbaurnya virus flu babi dengan virus flu musiman, terlebih musim flu akan segera tiba seperti halnya di Hemisphere Utara.

Tamiflu untuk Daya Tahan Tubuh Lemah

Epidemi flu babi tampak mulai mereda sekarang, dilihat dari angka kematian yang makin sedikit, kendati virus ini telah menyebar hingga setidaknya di 33 negara. Namun, para ahli tetap khawatir bilamana virus ini bermutasi menjadi tipe baru yang lebih berbahaya. Dengan begitu, mau tidak mau timbul pertanyaan: siapa saja yang perlu diberi terapi antivirus?

WHO baru-baru ini menyarankan negara-negara untuk memastikan persediaan obat antivirus guna menangani pasien yang dinilai berisiko. Dibandingkan Amerika dan Meksiko, negara-negara Eropa malah lebih agresif menggunakan obat-obatan antivirus seperti Tamiflu and Relenza. Ini dilakukan sebagai langkah pencegahan sedini mungkin sebelum terjadi penyebaran virus yang lebih luas lagi.

"Akan tetapi, WHO merekomendasikan obat antivirus, terutama bagi orang-orang dengan ketahanan tubuh rendah seperti pasien dengan penyakit komplikasi dan ibu hamil," ujar staf medis WHO, Dr Nikki Shindo.

Senada dengan WHO, CDC Amerika juga menyarankan wanita hamil yang terdiagnosis flu babi untuk mengonsumsi obat flu. Bahwasanya flu mudah menyerang saat kekebalan tubuh menurun. Nah, saat hamil kekebalan tubuh juga ikut menurun sehingga rentan tertular virus. Flu pada wanita hamil juga lebih mudah berkembang menjadi pneumonia.

Wanita hamil harus mengonsumsi obat flu dengan resep dokter jika mereka terdiagnosis flu babi. Risiko efek samping dari virus terhadap janin dinilai lebih tinggi ketimbang efek obat flu seperti Tamiflu dan Relenza terhadap janin.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Obati Lupus dengan Terapi Agresif & Konservatif

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis
JIKA Anda mengalami sakit pada sendi, sering merasa cepat lelah, merasa sakit bila menarik napas, dan ada bercak merah berbentuk kupu-kupu di wajah, Anda harus waspada. Itu gejala-gejala penyakit lupus. Penyakit yang biasa disebut dengan penyakit seribu wajah ini bisa berakibat fatal.

Menurut Tiara Savitri, salah satu (penderita lupus) yang kemudian mendirikan Yayasan Lupus Indonesia, lupus merupakan penyakit baru yang mematikan, setara dengan kanker. Lupus sendiri adalah penyakit kronis atau menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun, di mana jaringan dalam tubuh dianggap sebagai benda asing. Lupus sering juga disebut sebagai great imitator atau peniru ulung, atau juga penyakit seribu wajah karena menyerupai penyakit lain.

Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh, seperti jaringan kulit, otot, tulang, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah. Penyakit lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) lebih sering menyerang bangsa Afrika dan Asia daripada Eropa. Penyakit ini pun sering diderita oleh perempuan yang berusia sekitar 15-40 tahun atau selama usia produktif. Oleh karena itu, penyakit lupus ini juga diduga berhubungan dengan hormon esterogen.

Sampai saat ini penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Namun diduga terjadinya penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan, dan sistem kekebalan hormonal. Faktor genetik yang abnormal menyebabkan seseorang rentan menderita lupus, sedangkan lingkungan sangat berperan sebagai faktor pemicu untuk orang yang sebelumnya sudah memiliki gen abnormal.

Gejala-gejala

Ada sejumlah gejala dari penyakit ini, antara lain, sakit pada sendi atau tulang, demam yang berkepanjangan atau panas tinggi bukan karena infeksi, sering cepat merasa lelah, ruam pada kulit, anemia, gangguan ginjal atau kebocoran ginjal sehingga protein banyak yang terbuang melalui urin, bercak merah pada wajah yang berbentuk kupu-kupu, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, ujung jari berwarna kebiruan atau pucat, stroke, penurunan berat badan, sakit kepala, kejang, sariawan yang hilang-timbul, dan keguguran. "Jika dari beberapa gejala tadi ada empat yang kita rasakan, maka segera periksa karena mungkin saja menderita penyakit lupus," terang Tiara. Pada ibu hamil, gejala lupus sering muncul ketika hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit. Tapi dalam penyakit lupus ini, kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat karena penyakit lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebihan. Pada penderita lupus, antibodi yang terbentuk di dalam tubuh muncul secara berlebihan sehingga menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan disebut autoimunitas. Dan antibodi yang bersama darah sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler dan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang atau fagosit. Tapi dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik.

Sel-sel radang tadi akan bertambah akan bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Dan hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Jika hal ini terjadi, dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Terapi Konservatif dan Agresif

Memang agak sulit untuk sembuh total dari penyakit lupus ini. Meskipun demikian, pengobatan yang tepat dapat menekan gejala klinis dan komplikasi yang mungkin terjadi. Satu hal yang perlu dikenali adalah sifat penyakit lupus yang dapat menyerupai penyakit lain, sehingga seeringkali si pasien datang ke dokter umum atau yang beragam. Program pengobatan yang tepat bersifat individual dan tergantung pada gambaran klinis dan perjalanan penyakitnya.

Umumnya, diagnosis ditemukan setelah dokter secara bertahap mempelajari riwayat kesehatan pasien dan menggabungkan berbagai keluhan tersebut. Sampai saat ini belum ada pemeriksaan atau pun kombinasi. Terapi konservastif biasanya menggunakan antiinflamasi non-steroid (indometasin, asetaminofen, ibuprofn) salisilat, kortikosteroid (prednison, prednisolon) dosis rendah, dan antimalaria. Sedangkan terapi agresif menggunakan kortikosteroid dosis tinggi dan imunosupresif ataupun kombinasi.

Penderita lupus menggunakan krem pelindung sinar matahari, baju lengan panjang, topi atau payung jika bepergian karena sangat sensitif terhadap sinar matahari. "Bercak merah itu akan terlihat jika si penderita marah, seneng, sedih, atau apa pun yang berhubungan dengan emosi. Makanya harus stabil," jelasnya.

Sebelum tahun 1950, penyakit lupus merupakan penyakit yang fatal. Namun saat ini, dengan pemakaian kortikosteroid yang tepat dan kombinasi dengan obat lain, hasilnya lebih baik. Kematian paling sering disebabkan oleh komplikasi gagal ginjal, kerusakan jaringan otak, dan infeksi sekunder.
(Genie/Genie/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Turunkan Berat Badan Tanpa Rasa Lapar

JANGAN bangga dengan badan gemuk. Dahulu banyak orang mengatakan kalau gemuk sangat berarti makmur. Sebenarnya, obesitas atau kegemukan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Penelitian terbaru yang dilaporkan pada pertemuan para ahli saluran pencernaan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa wanita yang berbadan gemuk memiliki risiko terkena kanker usus besar 4 kali lebih besar daripada wanita berbadan normal. Sebuah penelitian baru yang dilakukan di Australia dengan mengambil sampel 109 wanita over weight dan 33 wanita yang memiliki berat badan normal untuk di-test fungsi jantung dan strukturnya menghasilkan; berat badan semakin meningkat maka otot jantung akan semakin menebal. Itu artinya, berat badan bisa mengakibatkan jantung tidak dapat berkontraksi dan berelaksasi secara normal. Selain itu, masih banyak penyakit yang timbul akibat obesitas seperti problem persendian, masalah dengan kesehatan jantung, hipertensi, diabetes meditus, gangguan hormonal dan masih banyak yang lainnya.

Diet? Tapi pertanyaan berikutnya apakah Anda siap dengan cara-cara diet seperti yang biasanya. Banyaknya makanan yang harus dihindari dan ditambah dengan porsi yang semakin mnyusut membuat pelaku diet seringkali merasakan tidak mendapatkan manfaat positif melainkan hanya rasa lapar. Alhasil, tak jarang orang menyerah diet karena program tersebut dirasa sangat menyiksa. So, bagaimana caranya? Berikut beberapa tip yang bisa kamu coba untuk melakukan program diet tanpa perlu merasa kelaparan:

Lupakan kalori

Ingatlah bahwa kalori yang berbeda akan dibakar secara berbeda pula di dalam tubuh kita. Sering kali hanya lemak yang diperhatikan dalam diet untuk kalori rendah. Beberapa bukti menunjukkan bahwa ketika kalori yang dimakan sama, individu yang mengonsumsi lemak paling banyak sebenarnya kehilangan lebih banyak berat badan. Lagi pula, efek makanan terhadap selera akan menentukan berat badan dan kemampuan makan. Kunci untuk bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang adalah tidak berkonsentrasi pada jumlah yang Anda makan, tetapi kualitas makanannya.

Perbanyak makanan kaya protein

Protein bisa memuaskan nafsu makan lebih dari karbohidrat atau lemak. Oleh karena itu, makanan yang banyak mengandung protein dan memuaskan selera makan. Karena itu, konsumsi makanan kaya protein harus dikurangi. Makanan berprotein tinggi seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Utamakan makanan dengan Indeks Glisemik (GI) rendak

GI atau Glisemik Indeks merupakan ukuran seberapa cepat makanan melepaskan gula ke dalam saluran darah. Semakin tinggi jumlah GI dalam makanan, semakin rendah kepuasan yang di dapat. Dari 20 penelitian yang pernah dipublikasikan antara tahun 1997 hingga 1999, 16 penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan GI rendah dapat memberikan kepuasan yang didapatkan dari makan dan mengurangi rasa lapar sesudahnya. Selain kentang makanan kaya protein yang juga memiliki jumlah GI sangat rendah adalah kacang-kacangan, miju-miju, dan sebagian besar buah dan sayuran.

Jangan lupa sarapan

Selain sebagai sumber energi pada pagi hari, sarapan bagi kebanyakan orang dijadikan sebagai pencegah makan terlalu banyak pada siang hari. Fenomena ini dipelajari dalam riset yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrision. Studi menunjukkan jika kita makan lebih banyak pada malam hari, rata-rata memakan lebih banyak kalori daripada kita makan porsi besar untuk sarapan paginya. Jadi, pastikan Anda sarapan pada pagi hari agar mempunyai nafsu makan yang alami.

Jangan makan terlalu berlebihan

Tidak segampang yang dibayangkan, untuk mengontrol berapa banyak makanan yang sudah masuk ke dalam perut saat kita lapar. Meskipun masih merasa lapar, Anda bisa mensiasati dengan makan di antara waktu makan. Sedikit mengonsumsi kacang-kacangan atau buah-buahan pada siang atau sore hari dapat dipercaya membuat kita makan lebih sehat pada jam-jam makan. Perlu Anda ketahui makan secara teratur memiliki hubungan dengan rendahnya tingkat insulin (hormon yang bisa menstimulasi produksi lemak dalam tubuh).

Anda harus mengunyah

Kedengarannya sepele. Tapi disadari atau tidak, mengunyah sering dilupakan terutama oleh kaum laki-laki saat mereka makan. Dengan berbagai alasan mereka membiarkan makanan yang masih kasar masuk ke dalam saluran pencernaan. Selain mempermudah makanan diproses dalam saluran pencernaan, pada program diet, mengunyah dan makan lebih lambat bisa membuat Anda tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan. Idealnya, makan harus dikunyah merata sebelum ditelan. Dengan ini Anda tidak akan terburu-buru bahkan bisa membuat Anda tidak menyentuh sisa makanan benar-benar dikunyah dan ditelan.

Pastikan diet ideal Anda

Berdasarkan hasil penelitian psikologis, setiap orang memiliki tingkat ketangkasan metabolisme yang berbeda-beda. Misalnya, sebagian memiilki metabolisme yang sangat bagus terhadap lemak, sedangkan lainnya memiliki metabolisme yang prima terhadap karbihidrat. Dengan hal ini, diharapkan bisa menemukan diet yang paling ideal untuk Anda sendiri.
(Genie/Genie/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Ari-ari dari Kacamata Medis

text TEXT SIZE :
Share
sucimadri.com
SEBAGIAN masyarakat kita menganggap plasenta atau ari-ari sebagai "saudara kembar" dari si jabang bayi. Ada semacam kepercayaan tertentu bahwasanya ada hubungan "gaib" antara si jabang bayi dengan plasentanya.

Tak heran, plasenta atau ari-ari diperlakukan secara baik, bahkan dilakukan berbagai macam ritual yang tidak ada kaitannya dengan agama. Lantas, bagaimana pengertian plasenta atau ari-ari dari pandangan medis?

Apa itu ari-ari?

Ari-ari atau dalam istilah medisnya plasenta adalah organ yang terdapat di dalam rahim yang terbentuk sementara saat terjadi kehamilan. Organ ini berbentuk seperti piringan dengan tebal sekitar 1 inci, diameter kurang lebih 7 inci, dan memiliki berat pada kehamilan cukup bulan rata-rata 1/6 berat janin atau sekitar 500 gram.

Selama berbulan-bulan ari-ari atau plasenta ini sangat berguna pada bayi saat berada di dalam rahim ibu. Pasalnya, melalui organ ini janin memperoleh zat makanan dan kebutuhan hidup yang lainnya. Namun begitu lahir, maka perannya sudah usai.

Plasenta terdiri atas dua bagian, yakni bagian untuk janin atau disebut vili korialis dan bagian untuk ibu yang berasal dari desidua basalis. Di sini, terjadi pertukaran antara janin dan darah ibu yang melalui permukaan vili dan diliputi oleh darah dari desidua basalis yang berasal dari darah ibu.

Hubungan antara sirkulasi janin dan plasenta terbentuk dengan adanya tali pusar yang biasanya berpangkal di bagian tengah plasenta. Tahukah Anda, plasenta umumnya terbentuk lengkap pada kehamilan sekitar 16 minggu usia kehamilan atau saat memasuki trimester kedua kehamilan?

Peran plasenta

Plasenta atau ari-ari memiliki fungsi utama untuk mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Hal itu terjadi melalui pemenuhan nutrisi yang berupa asam amino, vitamin, mineral maupun hasil pemecahan karbohidrat dan lemak yang diasup dari ibu ke janin. Sebaliknya, zat hasil metabolisme dikeluarkan dari janin ke darah ibu yang juga melalui plasenta. Plasenta juga berfungsi sebagai alat respirasi yang memberi zat asam dan mengeluarkan karbondioksida. Selain itu, plasenta merupakan hormon, khususnya hormon korionik gonadotropin, korionik samato, mammotropin (plasenta lactogen), estrogen maupun progesteron serta hormon lainnya yang masih dalam penelitian.

Antibodi dari ibu ke janin dapat juga disalurkan melalui plasenta. Sehingga, kekebalan yg diperoleh janin ini dapat berlangsung terus hingga 4-6 bulan setelah dilahirkan.

Selain mengasup zat-zat yang dibutuhkan oleh janin selama di dalam rahim ibu, plasenta juga dapat dilewati oleh kuman dan obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan efek berbahaya bagi janin. Kuman-kuman dan obat-obatan tertentu yang beredar dalam darah ibu dapat melewati plasenta dan menimbulkan kelainan atau cacat pada janin, terutama bila terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Sebagai contoh, bila ibu terinfeksi Rubella pada trimester pertama kehamilan maka risiko melahirkan bayi cacat adalah 15-50 persen. Demikian juga, bila ibu masih mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti thlidomid dapat menimbulkan fokomelia kelainan bawaan berat oleh antagonis asam folat karena pemberian propilhourasil atau iodium, serta masih banyak obat lainnya yg menimbulkan efek berbahaya bagi janin.

Oleh karena itu, dokter sangat berhati hati dengan pemberian obat pada ibu hamil terutama saat fase pembentukan organ janin yaitu pada trimester pertama kehamilan. Hingga saat ini, masih banyak fungsi plasenta lainnya yang penting bagi kehidupan dan masih terus dalam penelitian.

Plasenta sebagai obat alternatif

Selain melakukan ritual dengan mengubur plasenta atau ari-ari di dalam tanah ternyata ada masyarakat tertentu yang menjadikan tali daripada plasenta tersebut sebagai obat alternatif bagi si jabang bayi bila terserang sakit.

Umumnya sisa ari-ari dibungkus secara khusus kemudian disimpan di tempat yang tersembunyi dan dibiarkan mengering. Bila bayi kembung, sakit perut atau demam bungksan tadi direndam di dalam air masak kemudian air tersebut diminumkan kepada bayi. Ini dilakukan hingga bayi berusia satu tahun.

Teknik pengobatan yang dilakukan oleh mereka kepada si jabang bayi tersebut menurut pandangan dokter adalah tidak benar. Bukankah peran plasenta usai setelah bayi lahir? Jadi, yang teknik pengobatan yang dilakukan para orangtua itu adalah sugesti bahwasanya tali dari plasenta tersebut bisa menyembuhkan sakit yang dirasakan si jabang bayi. Bahkan sampai saat ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya.

Memendam plasenta untuk kebersihan

Sekadar memendam (mengubur) plasenta di dalam tanah, tanpa niat apapun kecuali untuk kebersihan atau kesehatan lingkungan tentu boleh dan baik. Sebab, plasenta akan segera membusuk jika tidak segera dipendam. Sehingga, jalan terbaik memang dipendam saja agar tidak merusak lingkungan. Sebaiknya, pendam saja ari-ari dan selesai tanpa diiringi ritual tertentu tanpa merusak akidah agama dan hubungan kita sebagai manusia dengan Sang Khalik.



quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Kesemutan Gejala Kerusakan Saraf

Kesemutan Gejala Kerusakan Saraf
Foto: Corbis
BANYAK orang mengabaikan kesemutan. Padahal bila kesemutan terjadi di areal tertentu, bisa jadi ini merupakan gejala awal rusaknya jaringan saraf.

Hampir semua orang pernah mengalami kesemutan atau gringgingan (bahasa Jawa-red). Entah itu pada tangan karena terlalu lama bertumpu pada sesuatu, atau kesemutan pada kaki karena kaki terlalu lama terlipat. Selain pada tangan, jari-jari, maupun kaki, kesemutan juga sering terjadi di area bahu.

Hampir sama dengan kesemutan pada tangan dan kaki, kesemutan di bahu juga sering sekali diabaikan penderita. Itu karena tidak banyak yang tahu bahwa kesemutan di atas lengan itu merupakan rambu-rambu tubuh yang mengatakan kalau telah terjadi gangguan saraf atau terjadinya penjepitan saraf.

"Yang harus dilakukan jika mengalami kesemutan dari bahu hingga ujung-ujung jari adalah memeriksakan tulang belakang ke dokter sesegera mungkin," kata spesialis neurologi (spesialis saraf) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Irwan Effendi, beberapa waktu lalu.

Dr Irwan menyebutkan, selama ini masyarakat memang cenderung menyepelekan kesemutan. Mereka menganggap kesemutan adalah hal yang wajar. Sikap tersebut terjadi karena tidak bisa membedakan jenis-jenis kesemutan yang mereka alami. "Hal itu sebenarnya wajar karena kesemutan bisa disebabkan tangan yang terlalu lama bertumpu atau mengalami tekanan. Bisa pula terjadi karena kaki terlalu lama ditekuk atau posisi duduk yang salah. Hal itu bagi masyarakat dianggap sama dengan kesemutan yang terjadi di bahu," kata dokter berkacamata minus tersebut.

Kesemutan dalam bahasa medis disebut paresthesia. Gangguan ini terjadi karena gangguan saraf tepi (perifer), yakni saraf di luar jaringan otak. Misalnya di tangan, kaki, dan bagian badan lainnya. Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, tertekan pada area kesemutan. Misalnya, jika daerah lengan atas tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk), maka akan terjadi gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau tertekuk tersebut. "Kesemutan jenis ini bisa saja terjadi saat mengemudikan motor dalam tempo lama dan berulang. Mirip dengan kabel listrik yang tertekan, maka aliran setrum listrik akan terganggu," katanya.

Sementara posisi duduk dengan lengan tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah. Demikian pula jika lutut tertekuk dalam waktu lama, maka daerah betis ke bawah dapat mengalami kesemutan.

Kesemutan juga bisa terjadi karena gangguan metabolisme. Misalnya pada penderita diabetes di mana dapat terjadi mikroangiopati (kekurangan makanan pada saraf) sehingga pembuluh darah dan saraf tepi (perifer) mengalami gangguan. Akibatnya,akan timbul kesemutan.

"Infeksi pada jaringan ikat juga dapat menimbulkan kesemutan karena tekanan terjadi pada serabut saraf di daerah yang terkena infeksi," tutur dia.

Tidak sampai di situ saja, gangguan pembuluh darah, pada beberapa penyakit dengan penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut. Selain itu kekurangan vitamin B12 pada penderita defisiensi B 12 bisa pula menyebabkan kesemutan.
"Defisiensi B12 bisa menyebabkan demyelinisasi atau gangguan pada selaput (myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan," katanya.

Untuk mengobati kesemutan yang terkadang mengganggu, apalagi jika berlarut-larut, menurut Irwan, adalah kenali dulu gejala awal kesemutan tersebut. Kalau hanya karena kaki atau tangan tertekuk terlalu lama, biasanya kesemutan akan hilang dengan sendirinya, setelah kaki atau tangan diluruskan.

Sementara kesemutan yang disebabkan faktor lain, maka pengobatannya disesuaikan dengan faktor penyebabnya, yakni dengan menghilangkan atau meminimalisasi faktor penyebab tersebut. Jika disertai nyeri, salah satu kemungkinan adalah myalgia, yakni nyeri otot dan jaringan ikat. "Pada umumnya, diperlukan vitamin B 12 (cyanocobalamine) untuk memperbaiki myelin (selaput) saraf dalam waktu lama. "Namun, vitamin B 12 hanya bersifat simptomatis (mengurangi keluhan), kecuali pada kesemutan yang nyata-nyata disebabkan defisiensi B 12," sebutnya.

Kesemutan yang disebabkan kurangnya asupan vitamin B12, ternyata tidak saja dialami orang tua. Namun, Siswi SMA Tarakanita Jakarta, Dwi Athawijaya mengaku telah menjalani pengobatan sejak tiga bulan lalu ke dokter neurologis atau spesialis saraf. Gejala awal kesemutan itu menurut Dwi dialaminya di sekitar jari-jari tangan.

"Awalnya, saya kira biasa saja. Namun, kesemutan tidak berhenti. Setelah diperiksa ternyata penyebabnya adalah kekurangan asupan vitamin B 12," tutur Dwi Athawijaya.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Hindari Kanker Payudara dengan Olahraga

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis
KANKER payudara masih menjadi momok bagi para perempuan. Tak heran bila penyakit ini selalu meresahkan para perempuan. Jangan cemas, banyak cara untuk menghindari penyakit ini, atau setidaknya menghindari risikonya. Hasil penelitian riset di University of South Caroline mengatakan bahwa berolahraga secara rutin bias menurunkan risiko kanker payudara.

Penelitian dilakukan dengan meneliti 14.000 responden perempuan berusia 20-83 tahun tanpa riwayat kanker payudara. Dari jumlah tersebut, mereka dikelompokkan dalam tiga kelompok, yakni fit sekali, cukup fit, dan kurang fit. Setelah dianalisa selama beberapa lama, ternyata perempuan yang memiliki kondisi tidak fit memiliki risiko tiga kali lebih besar meninggal akibat kanker payudara ketimbang perempuan yang rutin berolahraga.

Nah, kebugaran tubuh sebenarnya bisa didapat dengan aktivitas yang mudah, seperti olahraga. Untuk mendapatkan kebugaran, hanya membutuhkan olahraga selama 150 menit/minggu.

Gerak badan tidak hanya bisa menurunkan risiko kanker, juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Studi lain yang dilakukan pada 2005 melaporkan, penderita kanker payudara yang ber-olahraga secara rutin cenderung lebih kuat atau survive dari penyakit tersebut.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Manfaat Pisang untuk Kesehatan

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis
PISANG tak hanya enak untuk dimakan. Buah bertekstur lembut ini juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh Anda. Sebuah pisang berukuran sedang menyimpan 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.

Anda bermasalah dengan usus, pisang bisa dijadikan obatnya. Untuk mengobati sakit perut, pisang bisa dikonsumsi dengan cara dicampur susu. Campuran pisang dan susu tersebut bisa menetralkan asam lambung.

Bila Anda sedang hamil, pisang juga sangat bermanfaat. Pisang mengandung asam folat yang tinggi sehingga bagus untuk perkembangan otak janin. Pisang juga ampuh untuk menjaga kehalusan kulit dan mengusir jerawat. Campurkan pisang, susu, dan madu, lalu oleskan di wajah yang berjerawat.
(Koran SI/Koran SI/tty)

quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE

Hindari Faktor Pemicu Migrain

text TEXT SIZE :
Share
Foto: Corbis

PENYEBAB terjadinya migrain bisa berbeda-beda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Mengingat migrain biasanya merupakan penyakit kambuhan, hendaknya penderita bisa mengenali dan menghindari faktor-faktor pemicu timbulnya sakit kepala sebelah ini.

Faktor pemicu tersebut beragam, bisa berupa makanan, kondisi lingkungan yang buruk, atau faktor hormonal. Sejumlah makanan atau minuman tertentu seperti cokelat, kopi, alkohol, minuman bersoda, bumbu penyedap yang mengandung MSG atau nitrat bisa mendorong timbulnya migrain.

Selain itu, perubahan pola hidup, atau pola hidup yang buruk seperti kurang tidur dan makan yang tidak teratur juga dapat memicu migrain. Pada wanita, fluktuasi kadar hormon estrogen mungkin menjadi penyebab mengapa kaum wanita tiga kali lebih besar kemungkinannya mengalami migrain dibanding kaum pria.

Ortho-McNeil Neurologics dalam whattrigersmigraine.htm memublikasikan informasi tentang faktor-faktor pemicu migrain, yang berasal dari makanan, kondisi fisik, psikologis, hormonal, faktor lingkungan, dan obat-obatan. Serangan migrain mungkin akan tetap terjadi, bagaimanapun usaha penderita untuk menghindari faktor penyebab tersebut.

Namun, dengan mengetahui faktor pemicunya, setidaknya penderita bisa meminimalkan gejala yang terjadi dan bisa merencanakan pengobatan yang tepat. (Koran SI/Koran SI/nsa)



quoted by: m barja sanjaya, from OKEZONE